TAGIHAN
TUGAS MATA KULIAH
LAPORAN
PRAKTIKUM BUFFER
SISTEM
INFOMASI GEOGRAFIS APLIKASI III
Dosen
pengampu: Ferryati Masitoh, S.Si, M.Si
Disusun
oleh:
Trian Lestari 110401050056 (2011.B)
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI GEOGRAFI
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
MARET 2014
1. LATAR BELAKANG
Sistem Informasi Geografis
merupakan sistem berbasis computer yang digunakan untuk menyimpan dan
memanipulasi informasi geografis. Sistem Informasi Geografis diciptakan untuk
mengumpulkan, meyimpan, dan memnganalisis objek atau fenomenadimana lokasi
geografis menjadi karakteristik atau fenomena dimana lokasi geografis menjadi
karkteristik atau kritik penting untuk analisis.
Dalam ArcView
kemampuan memanipulasi dan menganalisis dapat dilakukan dengan menggunakan
fungsi buffer sebagai salah satu fitur pada extension. Buffering
merupakan salah satu proses dalam geoprocessing yang umum digunakan dalam
analisis SIG. Buffer menggambarkan area tertutup (poligon) pada suatu jarak
tertentu pada bentang kenampakan tertentu. Buffering mempunyai fungsi untuk
Mengidentifikasi daerah yang berada di sekitar kenampakan geografis;
Mengidentifikasi/memilih kenampakan yang termasuk di dalam atau berada di luar
daerah buffer; dan Untuk menyediakan ukuran perkiraan yang dekat dengan suatu
kenampakan
2. TUJUAN
Membua buffer pada
kasus di bawah ini:
a)
Rumah sakit di Kota Jakarta Pusat memiliki incinerator untuk
membakar limbah B3 yang berupa padatan. Pada kondisi tertentu, asap hasil
pembakaran dari incinerator akan tersebar hingga radius 1 km. Tentukan
daerah-daerah yang rentan terhadap paparan asap incinerator!
b)
Berdasarkan peraturan Kemen LH, maka rumah sakit tidak boleh
membuang limbahnya di sungai, melainkan dengan pengolahan lanjutan. Dalam
kaitannya dengan peraturan tersebut, identifikasilah rumah sakit yang
berpotensi membuang limbahnya ke Sungai Ciliwung, dengan kisaran jarak 200
meter dari sungai.
3. LANDASAN TEORI
Buffering merupakan salah satu proses dalam geoprocessing
yang umum digunakan dalam analisis SIG.
Buffering merupakan kegiatan membuat kenampakan baru di sekitar
kenampakan yang sudah ada.
Buffer
dapat dibuat dalam:
- Pada jarak tertentu
- Berdasarkan atribut pada peta
- Dan menghasilkan multiple buffer
Buffer menggambarkan area tertutup (poligon) pada suatu jarak
tertentu pada bentang kenampakan tertentu, dimana beberapa fungsi buffer antara
lain:
a)
Mengidentifikasi daerah yang berada di sekitar kenampakan
geografis;
b)
Mengidentifikasi/memilih kenampakan yang termasuk di dalam
atau berada di luar daerah buffer; dan
c)
Untuk menyediakan ukuran perkiraan yang dekat dengan suatu
kenampakan .
Cara kerja Buffer:
a)
Buffer memproses algoritma matematika untuk mengidentifikasi
ruang yang berada di sekitar bentang kenampakan
b)
Kenampakan yang dipilih untuk buffering harus melalui
beberapa proses seleksi dan pertimbangan
c)
Jarak buffer dapat berasal dari input langsung , dari
attribut dan dari data lainnya
d)
Sebuah garis dapat digambar dalam banyak arah di sekitar
kenampakan yang terpilih hingga terbentuk sebuah poligon yang solid.
e)
Sebuah basisdata baru yang mengandung data mengenai buffer
dihasilkan setelah poligon buffer selesai terbentuk.
4.
METODE
4.1 Alat dan Bahan:
- Seperangkat Komputer atau laptop yang sudah terinstal ArcView
- Layer Rumah_sakit.shp
- Layer Sungai_ciliwung.shp
4.2 Cara yang digunakan
Awalan
Pertama buka arcview
klik icon add theme
select rumah_saki.shp dan sungai_ciliwung
kemudian klik ok
Selanjutnya ganti map unit and
distance pada ArcView dengan cara: pilih menu view
pilih properties
Ganti Map unit mejadi kilometers
dan distance unit dalam meter
kemudian klik ok untuk mengakhiri
Add Extension
Untuk menjalankan fungsi buffer,
extension yang dibutuhkan adalah XTools 6/1/01. Add extension dengan cara:
pilih menu file
pilih extension
pilih
extension yang dimaksud
klik ok untuk mengakhiri
Maka akan muncul kotak menus
seperti dibawh ini:
Isi kotak-kotak yang ada menjadi
seperti yang tertera diatas
kllik save defaults
lalu klik close
Membuat Buffer Rumah Sakit
Untuk memulai proses buffer rumah
sakit: pertama pilih menu XTools
kemudian pilih buffer selected features
Ganti buffer units menjadi meter
kemudian klik ok
Pilih input theme rumah_skit.shp
kemudian klik ok
Pilih lokasi penyimpanan
ganti nama file
kemudian klik ok
Pilih buffer input buffer distance
(karena akan mengukur jarak)
kemudian klik ok
Masukkan angka jarak buffer yaitu
1000
kemudian klik ok
Output structure pilih
contiguous
kemudian klik ok
Maka hasilnya akan seperti berikut:
Membuat Buffer Sungai Ciliwung
Untuk memulai proses buffer rumah
sakit: pertama pilih menu XTools
kemudian pilih buffer selected features
Ganti buffer units menjadi meter
kemudian klik ok
Pilih input sungai_ciliwung.shp
kemudian klik ok
Pilih lokasi penyimpanan
ganti nama file
kemudian klik ok
Pilih input buffer distance
kemudian klik ok
Masukkan jarak buffer yaitu 200
meter
kemudian klik ok
Pilih line
kemudian klik ok
Pilih structure contiguous
kemudian klik ok
Apabila sudah selesai,maka hasil
buffer akan seperti berikut:
Pada gambar tersebut, buffer warna
biru merupakan buffer sungai, sedangkan yang berwarna merah adalah buffer rumah sakit.
5.
HASIL
- Peta hasil buffer rumah_sakit.shp dan sungai_ciliwung.shp (terlampir)
- Peta analisis identifikasi rumah sakit yang berpotensi membuang limbahnya ke Sungai Ciliwung dengan kisaran jarak 200 meter dari sungai (terlampir)
6.
PEMBAHASAN
Dengan merujuk pada peta no 2 maka
dapat diketahui bahwa dari hasi buffer ternyata terdapat 3 rumah sakit yang
berpotensi membuang limbahya ke Sungai CIliwung dengan kisaran jarak 200 meter
dari sungai, yaitu:
- RSCM terletak sekitar 0,17 km di sebelah timur Sungai Ciliwing. Dalam Peta, lokasi RSCM ditunjukkan dengan anak panah B.
- RS Menteng Mitra Afia terletak sekitar 0,9 km di sebelah barat Sungai CIliwung. Dalam peta, lokasi RS Menteg Mitra Afia ditunjukkan dengan anak panah A.
- RSB Tambak terletak sekitar 0,11 km di sebelah barat Sungai Ciliwiwung. Dalam peta, lokasi RSB tambak ditunjukkan dengan anak panah C.
Ada satu rumah sakit lagi yang
sebenarnya dapat teridentifikasi membuang limbahnya ke sungai ciliwung, yaitu
RS PGI Cikini. Dimana apabila dilihat sekilas rumah sakit tersebut memang
terdapat dalam zona buffer, tapi apabila dilihat lebih cermat lagi ternyata
tidak. Sedangkan apabila diukur jarak antara Cungai Ciliwung dengan rumah sakit
berkisar antara 0,20 hingga 0,21 km saja. Maka dapat dikatakan bahwa RS PGI
Cikini juga memiliki potensi untuk membuang limbahnya ke Sungai Ciliwung meski
tidak sebesar RSCM, RS Menteng Mitra Afia, dan RSB Tambak.
Dalam membuat buffer diperlukan
juga ketelitian agar tidak terjadi kesalahan, beberapa masalah yang dapat
terjadi selama proses buffer antara lain:
1. Masalah dapat terjadi ketika akan membentuk garis dan area
pada set data yang luas, dan meningkatnya virtual memory (RAM) pada sistem
komputer. Solusi: membagi pekerjaan menjadi beberapa bagian atau memperkecil
set data;
2.
Salah dalam menentukan unit atau satuan jarak buffer. Solusi:
samakan unit;
3.
Salah menentukan kenampakan. Solusi: pengecekan ulang pada
kenampakan yang akan dipilih; dan
4.
Tercampurnya buffer yang bersebelahan dan yang tidak
bersebelahan. Solusi: memperbaiki topologi.
7.
KESIMPULAN
Buffer merupakan salah satu fungsi
yang terdapat dalam ArcView. Dimana pembangunan buffer biasanya digunakan untuk
kepentingan analisis yang dilakukan berdasarkan jarak atau zona tertentu.
Buffer biasanya dibangun dengan arah keluar untuk melindungi elemen-elemen
spasial yang bersangkutan. Dengan dibuatnya buffer maka akan terbentuk suatu
area, polygon atau zona baru yang melindungi/menutupi objek spasial dengan
jarak tertentu. Proses pembangunan buffer dapat dilakukan untuk setiap feature
baik point, line ataupun polygon.
8.
DAFTAR PUSTAKA
Banda Selamet, Muhammad.2007.Modul Pelatihan Aplikasi SIG untuk
Kesesuaian Lahan
Forest Watch Indonesia.2010.Modul Pelatihan ArcView
9. LAMPIRAN
1.
Peta hasil buffer rumah_sakit.shp dan
sungai_ciliwung.shp
2.
Peta analisis identifikasi rumah sakit
yang berpotensi membuang limbahnya ke Sungai Ciliwung