BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG MASALAH
Kabupaten
Dompu, adalah sebuah kabupaten
di Provinsi
Nusa Tenggara
Barat, Indonesia.
Ibukotanya adalah Dompu. Kabupaten ini berada di bagian tengah Pulau Sumbawa. Wilayahnya seluas
2.321,55 km² dan jumlah penduduknya sekitar 200.000 jiwa. Kabupaten Dompu
berbatasan dengan Kabupaten
Sumbawa dan Teluk Saleh
di barat, Kabupaten
Bima di utara dan timur, serta Samudra Hindia di selatan.
Dompu terkenal sebagai penghasil susu kuda liar, madu dan kini dengan program
unggulan PIJAR (Sapi, Jagung dan Rumput Laut), Selain itu
Dompu juga dikenal sebagai daerah yang kaya akan keragaman genetik hewan
penghasil daging misalnya kerbau rawa atau kerbau lumpur (sahe dalam bahasa
Dompu). Budaya
masyarakat Dompu sangat dekat dengan Kabupaten Bima, Meskipun terdapat sedikit
perbedaan dari logat
dan bahasanya.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Letak,Luas dan Batas wilayah dari
kabupaten dompu
2. Kondisi Fisik di kabupaten
dompu.
3.
Dan permasalahan yang terjadi di kabupaten dompu.
1.3 Tujuan penulisan
1. tujuan penulisan makalah ini adalah
untuk:
Sebagai bahan masukan bagi
Mahasiswa untuk melakukan atau meneliti
lebih lanjut tentang Kondisi di kabupaten dompu.
2. Tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk :
1. Mengetahui letak,Luas,dan Batas wilayah dari Kabupaten
dompu.
2. Agar mengetahui kondisi fisik di
kabupatendompu.
3. Agar Mengetahui permasalahan yang
ada di kabupaten dompu.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Luas dan Batas
Wilayah
Kabupaten Dompu terletak
diantara 117°42¢ sampai 118°30¢ Bujur Timur dan 8°06¢ sampai 9°05¢ Lintang
Selatan, dengan luas wilayah 232.455 Ha daratan dan 239.296 Ha perairan
(wilayah perairan Teluk Saleh, Cempi dan Teluk Sanggar) Adapun batas – batas
administrasi Kabupaten Dompu adalah sebagai berikut :
- Sebeleh Utara berbatasan dengan Laut Flores
dan Sebagian Kabupaten Bima
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudera
Indonesia
- Sebeleh Timur berbatasan dengan Kabupaten
Bima
- Sebelah Barat berbatasan dengan
Kabupaten Sumbawa
Secara administratif wilayah Kabupaten Dompu
terbagi atas 8 Kecamatan yaitu Kecamatan Dompu, Kecamatan Pajo, Kecamatan Hu’u,
Kecamatan Manggelewa, Kecamatan Kempo, Kecamatan Pekat dan Kecamatan Kilo
Tabel Luas
Wilayah Dirinci Per Kecamatan Kabupaten Dompu Tahun 2010
No.
|
Kecamatan
|
Luas (Km²)
|
Persentase
(%)
|
1
|
Hu’u
|
186.50
|
8.02
|
2
|
Dompu
|
223.27
|
9.60
|
3
|
Woja
|
301.16
|
12.96
|
4
|
Kilo
|
235.00
|
10.11
|
5
|
Kempo
|
191.67
|
8.25
|
6
|
Pekat
|
875.17
|
37.65
|
7
|
Pajo
|
135.32
|
5.82
|
8
|
Manggelewa
|
176.46
|
7.59
|
Jumlah Total
|
2324.55
|
100.00
|
2.2 Kondisi
Fisik
- Topografi
Ketinggian
tanah wilayah Kabupaten Dompu dikelompokan atas ketinggian 0 – 100 m.dpl
(diatas permukaan laut) yang mencapai 31,28% dari luas wilayah Kabupaten Dompu
atau 72.705 Ha, ketinggian 100 – 5000 m.dpl dengan luas tortal sekitar 107.815
Ha atau mencapai 46,38 % Ketinggian 500 – 1000 m.dpl terdapat sekitar 34.150 Ha
dan ketinggian diatas 1000 m.dpl terdapat disekitar Kecamatan Pekat, Kempo dan
Kilo serta Gunung Tambora. Ketinggian tanah diatas 1000m.dpl memiliki luas
total sekitar 17.785 Ha.
Luas
Wilayah Berdasarkan Ketinggian di Kabupaten Dompu Tahun 2010
No.
|
Kecamatan
|
Ketinggian
d.pl (meter)
|
Ha
|
|||
0-100
|
100-500
|
500-1000
|
>
1000
|
|||
1
|
Hu’u
|
9325.20
|
6639.36
|
978.69
|
0
|
16943.25
|
2
|
Dompu
|
4824.00
|
14982.00
|
4965
|
13
|
24784.00
|
3
|
Woja
|
7910.00
|
14065.00
|
6348
|
1796
|
30116.00
|
4
|
Kilo
|
5805.00
|
13039.00
|
4650
|
6
|
36813.00
|
5
|
Kempo
|
5645.12
|
8437.00
|
2569.32
|
2491.32
|
45508.84
|
6
|
Pekat
|
2695.00
|
37859.00
|
11529
|
11179
|
23500.00
|
7
|
Pajo
|
7034.80
|
5008.64
|
738.31
|
0
|
12781.75
|
8
|
Manggelewa
|
5210.88
|
7788.00
|
2371.68
|
2299.68
|
42008.16
|
Jumlah
|
48450.00
|
107818.00
|
34150
|
17785
|
232455.00
|
- Kemiringan
Kelerengan/kemiringan tanah di
Kabupaten Dompu diklasifikasikan menjadi 4 (empat) klasifikasi yaitu 0-2%
seluas 42.167 Ha, 2-15% dengan total luas sekitar 71.229 Ha, kelerengan 15-40%
memliki luas mencapai 87.796 Ha dan kemiringan di atas 405 dengan luas total
31.262 ha.
Luas Wilayah
Berdasarkan Kemiringan Lereng di Kabupaten Dompu Tahun 2010
No.
|
Kecamatan
|
Klasifikasi
Lereng (Ha)
|
Km
|
|||
0-2%
|
2-15%
|
15-40%
|
>40%
|
|||
1
|
Hu’u
|
3055.20
|
5082.69
|
6946.59
|
1858.77
|
16943.25
|
2
|
Dompu
|
4710.00
|
3222.00
|
9913
|
6939
|
24784.00
|
3
|
Woja
|
5723.00
|
3915.00
|
12046
|
8432
|
30116.00
|
4
|
Kilo
|
3995.00
|
470.00
|
13865
|
5170
|
36813.00
|
5
|
Kempo
|
3445.52
|
8422.96
|
6125.6
|
1148.68
|
45508.84
|
6
|
Pekat
|
15753.00
|
38507.00
|
28005
|
5251
|
23500.00
|
7
|
Pajo
|
5360.43
|
3834.31
|
5240.41
|
1402.23
|
12781.75
|
8
|
Manggelewa
|
3180.48
|
7775.04
|
5654.4
|
1060.32
|
42008.16
|
Jumlah
Total
|
45222.63
|
71229.00
|
87796
|
31262
|
232455.00
|
- Geologi
- Endapan Permukaan (Qal) terdiri atas kerikil, pasir dan lempung, yang menyebar di Kecamatan Dompu, Woja, Pajo, Hu’u, Kempo, Maggelewa dan Pekat.
- Batuan gunung api, dijumpai di daerah air yang terbagi menjadi Hasil gunung api muda, seluruhnya terdapat di Kecamatan Kempo dan bersumber dari Gunung Api Tambora (Wilayah Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima).
- Jenis Tanah
Jenis tanah yang ada di
Kabupaten Dompu sebagian besar merupakan litosol kompleks, mediteran coklat,
kompleks renzina dan litosol seluas 63.194 Ha atau sekitar 27,1% dari luas
wilayah Kabupaten Dompu. Sedangkan jenis tanah yang memiliki luas paling
sedikit adalah jenis tanah Regosol coklat dengan luas total sekitar 1.175 Ha
atau sekitar 0,5 % dari luas wilayah Kabupaten Dompu.
- Klimatologi
Kabupaten Dompu beriklim tropis,
dipengaruhi oleh musim kemarau dan musim hujan, dengan musim hujan rata – rata
mulai Oktober sampai April setiap tahun dan pada bulan Oktober sampai Maret
angin bertiup dari barat daya ke timur laut dengan membawa hujan. Menurut Smith
dan Ferguson. Kabupaten Dompu memiliki iklim tipe D, E dan F yang pada musim
kemarau suhu udara relatif rendah yaitu 20°C – 30°C pada siang hari dan 20°C
pada malam hari.
Keadaan curah hujan di Kabupaten Dompu menunjukan
bahwa rata – rata curah hujan untuk Kecamatan Hu’u adalah 64 mm/bulan,
Kecamatan Dompu 110 mm/bulan, Kecamatan Kempo 60 mm/bulan , Kecamatan Woja 85
mm/bulan Kecamatan Pekat 70 mm/bulan dan Kecamatan Kilo 64 mm/bulan.
- Hidrologi
Kabupaten Dompu tergolong daerah
yang banyak dialiri sungai yaitu 124 sungai dan pada umumnya dimanfaatkan untuk
pengairan lahan pertanian. Sebaran sungai di Kabupaten Dompu terdapat di
Kecamatan Hu’u yang dialiri 8 sungai, Kecamatan Pajo yang dialiri 3 sungai,
Kecamatan Dompu dialiri 1 sungai, Kecamatan Kempo dialiri 8 sungai, Kecamatan
Manggelewa dialiri 3 sungai, Kecamatan Kilo dialiri 10 sungai dan Kecamatan
Pekat dialiri 85 sungai.
Akibat kondisi iklim yang kurang
menguntungkan maka musim hujan debit air cukup besar, tetapi pada musim kering
menurun hingga 25 % atau sebagian besar sungai sungai kering (tidak berair).
Disamping itu Kabupaten Dompu memiliki potensi sumber mata air sebanyak 37 buah
yang tersebar di Kecamatan Hu’u 6 buah mata air, di Kecamatan Dompu 6 buah, di
Kecamatan Kempo 17 dan Kecamatan Kilo 8 buah selain itu juga terdapat 21 buah
bendungan irigasi/waduk yang perlu dijaga kelestarian serta keberadaannya untuk
pemanfaatan air bersih maupun pertanian.
2.3 permasalahan yang ada di kabupaten dompu
Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Dompu masih melakukan
koordinasi dengan pemerintah daerah terkait upaya pemulihan terhadap rumah –
rumah warga yang rusak akibat diterjang bencana banjir.
Plt
Kepala BPBD Kabupaten Dompu Ir.Efendi yang didampingi rekan kerjanya bencana
banjir yang melanda beberapa desa/kelurahan dari 20 Desember 2012 sampai 1
Januari 2014 menyisahkan masalah, khususnya menimpa warga yang tinggal di
bantaran sungai. Bahkan pihaknya mencatat, jumlah rumah yang rusak ringan
akibat bencana alam tersebut totalnya sebanyak 14 unit. “Sebanyak 14 unit rumah
ini rata – rata mengalami rusak ringan seperti kerusakan tembok dapurnya jebol
dan fasilitas lain.
Disamping itu ada juga diantara mereka yang kehilangan perabotan
dibawa banjir.pada banjir pertama melanda Kelurahan Bada, Balisatu, Simpasai,
Kandai Dua, Desa Wawonduru dan Desa Rababaka
menimbulkan kerusakan ringan pada delapan unit rumah warga. Sedangkan
pada musibah banjir di Desa Bara, Kecamatan Woja sebanyak enam unit rumah rusak
ringan.“bantuan tanggap darurat sudah salurkan sesuai dengan presedur
penanganan pasca bencana berupa makanan instan, peralatan dapur tenda darurat
dan pakaian anak – anak sekolah yang bersumber dari bantuan pemerintah pusat
dan provinsi,” katanya.data nama rumah warga yang rusak dan hanya terendam
banjir langsung disampaikan ke pemerintah provinsi dan pusat saat warga dilanda
bencana tersebut. “Apakah para korban banjir dapat memperoleh bantuan pemulihan
berupa perbaikan kembali rumah warga yang rusak dari pemerintah pusat? Kata
Efendi, pemerintah pusat memiliki standar jumlah korban minimal 50 rumah yang
akan ditangani. Jika kurang dari itu, maka akan diserahkan kembali ke
pemerintah daerah untuk menanganinya. Karena demikian pihaknya tengah melakukan
koordinasi dengan Bupati dan lembaga DPRD Dompu terkait upaya pemulihan korban
banjir terutama rumah - rumah yang rusak ringan tersebut. “Kita sedang
melakukan koodinasi. Mudah – mudahan dalam waktu dekat langkah yang kami
lakukan berjalan mulus,” tukasnya.
Pada tahun 2012 lalu, pihaknya mengucurkan sebelas paket program
penanggulangan bencana diantaranya melaksanakan proyek normalisasi sungai
seperti di aliran sungai Laju, pembuatan jembatan dan tanggul di sungai Kolo
Kecamatan Kempo, tanggul di sungai Rababaka Kecamatan Woja, normalisasi dan
tanggul di Sungai Depan Kecamatan Pajo. Sementara pada tahun 2013 ini pihaknya
merencanakan normalisasi aliran laju dari hilir sampai hulu.
pemerintah memperingatkan warga, agar tetap waspada dari ancaman bencana
banjir. Berdasarkan ramalan BMKG Kabupaten Bima sering terjadi pada bulan
Februari ini intensitas curah
hujan sangat tinggi.
v UPAYA PEMERINTAH
Tim BPBD yang terdiri atas lima personel, tiba
di lokasi kejadian dengan sebuah truk bermuatan bantuan berupa makanan,
peralatan memasak, terpal, tikar, dan pakaian.
KODAM IX/UDAYANA (7/9), Mengingat Kabupaten Dompu
merupakan salah satu daerah rawan bencana alam, simulasi penanganan bencana
alam seperti banjir bandang dan tsunami juga dilaksanakan, dan semua latihan
serta simulasi tersebut terangkum dalam kegiatan Geladi Posko I Kodim
1614/Dompu. Dalam pelaksanaan Geladi Posko I Kodim 1614/Dompu yang dibuka
langsung oleh Danrem 162/Wira Bakti Kolonel Inf Zulfardi Junin, Selasa (4/9).
Kegiatan
tersebut dihadiri oleh Bupati Dompu, Ketua DPRD Kab. Dompu, Kajari Kab.
Dompu, Sekda Kab. Dompu, Ka Pengadilan Kab. Dompu, Kadis Sosial, Kapolres
Kab. Dompu, Ka BPBD Kab. Dompu, Kadishub. Kab. Dompu, Kadis PU, Toga, dan
masyarakat.
Ini
dapat dijadikan sebagai pedoman dalam meningkatkan kemantapan berkoordinasi
dan bekerjasama lintas sektoral, dan dalam menangani setiap permasalahan yang
terjadi didaerah.
|
v
PENDAPAT :
Menurut saya pemerintah harus
mendirikan tanggul di sekitar sungai yang ada di kabupaten dompu agar bisa menormalisasi
aliran laju air dari hilir sampai ke hulu. Mungkin dengan cara
seperti itu bisa mengurangi kerugian masyarakat setempat.
BABA
III
PENUTUP
- KESIMPULAN
Kabupaten
Dompu, adalah sebuah kabupaten
di Provinsi
Nusa Tenggara
Barat, Indonesia.
Ibukotanya adalah Dompu. Kabupaten ini berada di bagian tengah Pulau Sumbawa. Wilayahnya
seluas 2.321,55 km² dan jumlah penduduknya sekitar 200.000 jiwa. Kabupaten
Dompu berbatasan dengan Kabupaten Sumbawa dan Teluk Saleh di barat, Kabupaten Bima di utara
dan timur, serta Samudra
Hindia di selatan.
Dompu
terkenal sebagai penghasil susu kuda
liar, madu dan kini
dengan program unggulan PIJAR (Sapi, Jagung dan Rumput Laut),
Selain itu Dompu juga dikenal sebagai daerah yang kaya akan keragaman genetik
hewan penghasil daging misalnya kerbau rawa atau kerbau lumpur (sahe dalam
bahasa Dompu). Budaya
masyarakat Dompu sangat dekat dengan Kabupaten Bima, Meskipun terdapat sedikit
perbedaan dari logat
dan bahasanya.
- KRITIK DAN SARAN
Semoga dengan dibuatnya makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak, yang belum mengerti menjadi mengerti dan yang sudah mengerti
menjadi lebih mengerti kembali. Segala sesuatu tidak ada yang sempurna, seperti
kata pepatah bahwa tidak ada gading yang tidak retak, begitupun dengan makalah
ini. Maka diharapkan kepada semua pihak dapat memberikan kritik dan sarannya
yang dapat membangun, agar dalam pembuatan makalah yang berikutnya menjadi
lebih baik lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber : Kabupaten Dompu
dalam Angka 2010
Sumber : Bappeda Kabupaten
Dompu 2010
Sumber : Bappeda Kabupaten
Dompu 2010
MAKALAH
GEO DESA KOTA
Dosen Pembimbing :
DI SUSUN
O
L
E
H:
NAMA : WAHYUDIN
NPM
: 110401050063
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG
2013