Selasa, 14 Juni 2016

MAKALAH AKUIFER DAN DEBIT AIR TANAH

09.12



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Air tanah berada di wilayah jenuh di bawah permukaan tanah disebut air tanah. Secara global, dari keseluruhan air tawar yang berada di planet bumi ii lebih daro 97% terdiri atas air tanah. Tampak bahwa peranan air tanah di bumi adalah peting. Air tanah dapat dijumpai di semua tempat di bumi. Ia dapat ditemuan di gurun pasir yang paling kering sekalipun, demikian juga di bawah tanah yang membeku karena tertutup lapisan salju atau es. Dengan semakin berkembangnya industry serta pemukiman dengan segala fasilitasnya seperti lapangan golf dan kolam renang, maka ketergantungan aktifitas manusia pada air tanah menjadi semakin terasa. Namun demikian patut disayangkan bahwa untuk memenuhi kebutuhan air tanah yang semakin meningkat tersebut, cara pengambilan air tanah sering kali tidak sesuai dengan prinsip-prinsip hidrologi yang baik sehingga sering kali menimbulkan dampak ngatif yang serius terhadap kelangsungan sumber daya air tanah. Dampak yang mulai dirasakan dengan ditemukannya kasus-kasus pencemaran sumur di dikat pabrik.
Penemaran air tanah juga sering dijumpai di daerah yang berbatasan dengan pantai dalam intrusi air laut kedalam sumur-sumur penduduk. Dampak yang berkaitan dengan pencemaran air tanah umumnya dijumpai selama berlangsungnya musim kemarau, yaitu tinggi muka air tanah yang semakin menjauhi permukaan sumur.
Karena itu perlu dikenal lebih jauh mengenai system penampun air dan gerakan air tanah untuk suatu pemahman yang lebih baik tentang proses dan mekanisme daur hidrologi. agar kelak di kemudian hari dapat dilakukan tindakan-tindakan pencegahan guna menjaga agr sumber daya air tanah dapat tetap lestari untuk dapat dimanfaatkan generasi selanjutnya.



1.2 Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian dengan Air tanah?
2.      Bagaimana Aliran Air Tanah?
3.      Apa yang Dimaksud dengan Akifer?
4.      Bagaimana macam-macam Akifer?
1.3 Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian dengan Air tanah?
2.      Untuk mengetahui Aliran Air Tanah?
3.      Untuk mengetahui Apa yang Dimaksud dengan Akifer?
4.      Untuk mengetahui macam-macam Akifer?


BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Air Tanah
Air tanah adalah bagian air yang berada pada lapisan permukaan tanah. Kedalaman ait tanah tidak sama ada setiap tempat tergantung pada tebal-tipisnya lapisan permukaan di atasnya dan kedudukan lapian air tanah tersebut. Permukaan yang merupakan bagian atas dari tubuh air disebut permukaan preatik. Volume air yang meresap ke dalam tanah tergantung pada jenis lapisan batuannya. Terdapat dua jenis lapisan dalam tanah yaitu lapisan kedap air (impermeable) dan lapisan tak kedap air (permeable).
Kadar pori lapisan kedap sangat kecil sehigga kemampuan untuk meneruskan air juga kecil. Kadar pori adalah jumlah ruang di celah butir-butir tanah yang dinyatakan dalam bilangan persen. Sedangka pori kadar lapisan tak kedap air cukup besar. Oleh karena itu kemampuan untuk meneruskan air juga besar. Air hujan yang jatuh di daerah ini akan terus meresap ke bawah sampai berhenti di suatu tempat setelah tertahan oleh lapisan yang kedap. Contoh lapisan tembus air ialah pasir, padas, kerikil dan kapur. Lapisan-lapisan ini merupakan tempat-tempat persediaan air yang baik karena merupakan tempat berkupulnya air sehingga pada-lapisan-lapisan tersebut terbentuk tubuh air.
Selain lapisan kedap dan lapisan tak kedap juga terdapat lapisan peralihan yang merupakan variasi dari kedua jenis lapisan tersebut. Tekanan air yang timbul dari air tanah tak bebas tergantung pada perbedaan tinggi antara suatu tempat dengan daerah tangkapan hujannya. Pada daerah yang letak air tanahnya lebih rendah dari permukaan air tanah pada daerah tangkapan hujannya, air akan memancar keluar dari sumur yang di bor atau biasa disebut sumur artesis. Air artesis ini biasanya sangat penting bagi daerah yang kondisi tanahnya kering, air artesis ini dapat memberikan air sebanyak 8.000.000 m3 per hari.
Kondisi suatu lapisan tanah membuat suatu pembagian zone air tanah menjadi dua zone besar:
a)      Zone air berudara (zone of aeration), Zone ini adalah suatu lapisan tanah yang mengandung air yang masih dapat kontak dengan udara. Pada zone ini terdapat tiga lapisan tanah, yaitu lapisan air tanah permukaan, lapisan intermediate yang berisi air gravitasi dan lapisan kapiler yang berisi air kapiler.
b)      Zone air jenuh (zone of saturation), Zone ini adalah suatu lapisan tanah yang mengandung air tanah yang relatif tak terhubung dengan udara luar dan lapisan tanahnya atau aquifer bebas.
Air tanah dapat kita bagi lagi menjadi dua, yakni:
a)      Air tanah preatis adalah air tanah yang letaknya tidak jauh dari permukaan tanah serta berada di atas lapisan kedap air / impermeable. Air preatis sangat dipengaruhi oleh resapan air di sekelilingnya. Pada musim kemarau jumlah air preatis berkurang. Sebaliknya pada musim hujan jumlah air preatis akan bertambah. Air preatis dapat diambil melalui sumur atau mata air.
b)      Air tanah artesis adalah air tanah yang letaknya jauh di dalam tanah, diantara dua lapisan batuan yang tidak dapat ditembus air atau lapisan kedap air. Lapisan di antara dua lapisan kedap air tersebut disebut lapisan akuifer. Lapisan tersebut banyak menampung air. Jika lapisan kedap air retak, secara alami air akan keluar ke permukaan. Air yang memancar ke permukaan disebut mata air artesis. Air artesis dapat dapat diperoleh melalui pengeboran. Sumur pengeborannya disebut sumur artesis.

2.2 Aliran Air Tanah
Secara hidrologis air di bawah permukaan tanah dapat dibedakan menjadi:
1. Menjadi air  pada daerah yang tak jenuh (zone of aeration). Daerah tak jenuh yang umumnya terdapat pada bagian teratas dari lapisan tanah dicirikan oleh gabungan antara material padatan, air dalam bentuk air adsorpsi, air kapiler dan air infiltrasi serta gas dan udara
2. Air pada daerah jenuh (zone of saturation) Daerah ini dipisahkan dari daerah jenuh oleh jaringan kapiler. Air yang berada pada daerah jenuh disebut air tanah (groundwater). Aliran air tanah dapat dibedakan menjadi:
1.      Aliran laminar, aliran yang partikel-parikel airnya bergerak sejajar dengan kecepatan relatif lambat. Pada umumnya air tanah yang bergerak dalam media berpori bergerak secara laminar
2.      Aliran turbulen, aliran yang partikel-partikelnya bergerak secara berputar, biasanya mempunyai kecepatan yang besar. Aliran turbulen terjadi pada air tanah yang mengalir lewat rongga-rongga (celah) batuan yang besar.
Aliran air tanah lebih sering ditemukan dalam bentuk aliran laminar. Aliran air tanah secara laminer ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu :
1.      Aliran tetap atau aliran tunak (steadyflow) yaitu Aliran tetap adalah aliran yang tidak berubah karena waktu. Aliran tunak terjadi apabila ada keseimbangan antara air yang keluar dan masuk dari atau ke akuifer. Keadaan ini dapat ditunjukkan jika tinggi pisometrik relatif tidak berubah terhadap pertambahan waktu dan hanya dapat diamati pada uji pemompaan sampai tahap stabil tercapai.
2.      Aliran tidak tetap atau aliran tidak tunak (unsteady flow).,
Yaitu Aliran yang akan berubah karena waktu. Aliran tidak tunak terjadi apabila keseimbangan antara air yang masuk dan keluar tidak pernah tercapai. Keadaan ini dapat diketahui dari tinggi pisometrik yang mengalami perubahan terhadap waktu
Berdasarkan kondisi fisik batuan dalam kaitanya dalam kemampuan batuan untuk menyimpan air tanah, maka terdapat beberapa istilah sebagai berikut ( Fetter, 1994 ):
·         Akuifer : Suatu formasi batuan yang mengandung cukup bahan yang lulus dan mampu melepaskan air dalam jumlah yang berarti ke sumur atau mata air. Ini dapat diartikan formasi tersebut mempunyai kemampuan menyimpan dan melalukan air.
·         Akuiklud : Suatu lapisan jenuh air tetapi relative kedap air yang tidak dapat meloloskan air dalam jumlah besar.
·         Akuifug : Lapisan batuan yang relative kedap air, yang tidak mengandung ataupun dapat meluluskan air.
·         Akuitard : Lapisan jenuh air namun hanya sedikit luluskan air dan tidak mampu melepaskan air dalam jumlah yang berarti.

2.3 Pengertian Akifer
Akuifer adalah lapisan batuan dibawah permukaan tanah yang mengandung air dan dapat dirembesi air. Akuifer adalah formasi geologi atau grup formasi yang mengandung air dan secara signifikan mampu mengalirkan air melalui kondisi alaminya. Batasan lain yang digunakan adalah reservoir air tanah, lapisan pembawa air. Todd (1955) menyatakan bahwa akuifer berasal dari Bahasa Latin yaitu aqui dari aqua yang berarti air dan ferre yang berarti membawa, jadi akuifer adalah lapisan pembawa air.
Suatu akuifer mempunyai dua fungsi penting, yaitu sebagai penyimpan laksana sebuah waduk dan sebagai penyalur air seperti jaringan pipa. Kedua fungsi itu diemban oleh pori-pori atau rongga di dalam batuan akuifer itu. Dua sifat yang berhubungan dengan fungsinya sebagai penyimpan adalah porositas (porosity) dan hasil jenis (specific yield). 
2.4 Macam-macam Akifer

Menurut Krussman dan Ridder (1970) dalam Utaya (1990) bahwa macam-macam akifer sebagai berikut:
a)      Akifer Bebas (Unconfined Aquifer), yaitu lapisan lolos air yang hanya sebagian terisi oleh air dan berada di atas lapisan kedap air. Permukaan tanah pada aquifer ini disebut dengan water table (preatik level), yaitu permukaan air yang mempunyai tekanan hidrostatik sama dengan atmosfer.
b)      Akifer Tertekan (Confined Aquifer), yaitu aquifer yang seluruh jumlahnya air yang dibatasi oleh lapisan kedap air, baik yang di atas maupun di bawah, serta mempunyai tekanan jenuh lebih besar dari pada tekanan atmosfer.
c)      Akifer Semi tertekan (Semi Confined Aquifer), yaitu aquifer yang seluruhnya jenuh air, dimana bagian atasnya dibatasi oleh lapisan semi lolos air dibagian bawahnya merupakan lapisan kedap air.
d)     Akifer Semi Bebas (Semi Unconfined Aquifer), yaitu aquifer yang bagian bawahnya yang merupakan lapisan kedap air, sedangkan bagian atasnya merupakan material berbutir halus, sehingga pada lapisan penutupnya masih memungkinkan adanya gerakan air. Dengan demikian aquifer ini merupakan peralihan antara aquifer bebas dengan aquifer semi tertekan.

Berikut adalah beberapa istilah lain yang digunakan dalam menamakan karakteristik suatu formasi batuan:
1.Aquiclude
Adalah formasi geologi yang mungkin mengandung air, tetapi dalam kondisi alami tidak mampu mengalirkannya, misalnya lapisan lempung. Untuk keperluan praktis, aquiclude dipandang sebagai lapisan kedap air.
2.Aquitard
Adalah formasi geologi yang semikedap, mampu mengalirkan air tetapidengan laju yang sangat lambat jika dibandingkan dengan akuifer. Meskipun demikian dalam daerah yang sangat luas, mungkin mampu membawa sejumlah besar air antara akuifer yang satu dengan lainnya. Aquiclude ini juga dikenaldengan nama formasi semi kedap atau leaky aquifer.
 
3. Aquifuge, merupakan formasi kedap yang tidak mengandung dan tidak mampu mengalirkan air.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Air tanah adalah bagian air yang berada pada lapisan permukaan tanah. Kedalaman ait tanah tidak sama ada setiap tempat tergantung pada tebal-tipisnya lapisan permukaan di atasnya dan kedudukan lapian air tanah tersebut. Akuifer adalah lapisan batuan dibawah permukaan tanah yang mengandung air dan dapat dirembesi air. Menurut Krussman dan Ridder (1970) dalam Utaya (1990) bahwa macam-macam akifer sebagai berikut:
a)      Akifer Bebas (Unconfined Aquifer), yaitu lapisan lolos air yang hanya sebagian terisi oleh air dan berada di atas lapisan kedap air
b)      Akifer Tertekan (Confined Aquifer), yaitu aquifer yang seluruh jumlahnya air yang dibatasi oleh lapisan kedap air, baik yang di atas maupun di bawah, serta mempunyai tekanan jenuh lebih besar dari pada tekanan atmosfer.
c)      Akifer Semi tertekan (Semi Confined Aquifer), yaitu aquifer yang seluruhnya jenuh air, dimana bagian atasnya dibatasi oleh lapisan semi lolos air dibagian bawahnya merupakan lapisan kedap air.
d)     Akifer Semi Bebas (Semi Unconfined Aquifer), yaitu aquifer yang bagian bawahnya yang merupakan lapisan kedap air, sedangkan bagian atasnya merupakan material berbutir halus, sehingga pada lapisan penutupnya masih memungkinkan adanya gerakan air. Dengan demikian aquifer ini merupakan peralihan antara aquifer bebas dengan aquifer semi tertekan.
3.2 Saran
Semoga dengan dibuatnya makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, yang belum mengerti menjadi mengerti dan yang sudah mengerti menjadi lebih mengerti kembali.Segala sesuatu tidak ada yang sempurna, seperti kata pepatah bahwa tidak ada gading yang tidak retak, begitupun dengan makalah ini.Maka diharapkan kepada semua pihak dapat memberikan kritik dan sarannya yang dapat membangun, agar dalam pembuatan makalah yang berikutnya menjadi lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA
Chay, Asdak. 2002. Hidrologi dan pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar:

Posting Komentar

 

© 2013 IKATAN PELAJAR SANTAI. All rights resevered. Designed by Templateism | Blogger Templates

Back To Top