Kamis, 16 Juni 2016

GURU DAN KOMUNIKASI DALAM BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

05.33



Guru dan Komunikasi Dalam Belajar dan Pembelajaran

Setelah dibahas dengan cukup luas mengenai berbagai aspek teknik komunikasi, perlu dikemukakan tentang apa yang harus dilakukan oleh seorang guru sehubungan dengan membangun komunikasi yang kondusif dalam belajar dan pembelajaran. Sehubung dengan itu, ada sejumlah saran kepada guru untuk diterapkan dalam pelaksanan tugas profesinya yaitu:
Pertama: Untuk meningkatkan keberhasilan pelaksanaan tugasnya dalam penyelenggaraan belajar dan pembelajaran, selain kompetensi lainnya, guru harus memiliki kompetensi komunikasi karena komunikasi merupakan sarana utama dalam belajar dan pembelajaran. Diantara kompetensi komunikasi yang harus dikuasai oleh seorang guru adalah:
1.      Kemampuan menggunakan bahasa pengantar yang baik, benar, efektif dan efisien serta disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa. Kemampuan bahasa ini deperlukan dalam mengemas pesan agar mudah dipahami oleh siswa dan sebaliknya memahami pesan yang disampaikan siswa.
2.      Mengatur irama suara melalui pengaturan variasi nada, volume dan kecepatan, sehingga tidak membosankan siswa. Kebosanan akibat penyampaian materi yang datar dan monotone akan sangat dirasakan oleh siswa terutama ketika guru menyampaikan materi dengan kompleksitas tinggi atau pada waktu menjelang pelajaran usai.
3.      Menggunakan bahas non-verbal sebagai gerakan tubuh (body language) atau gesture dan movement serta ekspresi lainnya untuk memberikankesan dan tekanan terhadap materi penting yang disampaikan. Dengan dukungan bahasa non-verbal, maka lebih banyak alat atau ndera siswa diaktifkan dengan sendirinya semakin banyak materi sajian yang diserap oleh siswa.
Kedua: Guru harus meyakinkan dirinya bahwa ia memiliki kompetensi komunukasi yang baik sebagai syarat untuk mampu melakukan komunikasi yang produktif dalam arti efektif dan efisien. Seorang guru harus mampu mengemas pesan-pesan pembelajaran dengan baik meliputi susunan kalimat, tata bahasa, pemilihan istilah hingga menyesuaikan kemasan dengan latar belakang kemampuan dan pengalaman siswa. Kegagalan guru dalam melakukan komunikasi yang tepat hanya akan membuat kegiatan belajar dan pembelajaran yang diselenggarakan kurang bermanfaat baik bagi dirinya maupun bagi siswa.
Ketiga: Guru harus menjamin bahwa semua siswa memiliki kesempatan dan keberanian untuk mengemukakan pendapatnya dalam diskusi atau kegiatan belajar lainnya. Dengan demikian akan tercipta arus komunikasi yang multi arah sehingga semua siswa dapat mengekspresikan potensinyasecara maksimal. Terkait hal ini guru harus mampu menndeteksi terjadinya hambatan komunikasi terutama akibat dominasi siswa atau kelompok siswa tertentu terhadap siswa atau kelompok siswa lainnya. Dalam konteks pergaulan di sekolah, dampak lebih luas dari dominasi ini adalah terjadinya “bulimia” yaitu eksploitasi kelompok siswa tertentu terhadap kelompok siswa lainnya.
Keempat: Disamping itu guru harus pula mampu membaca adanya rasa rendah diri pada sebagian siswa yang meyebabkannya enggan berpartisipasi dalam komunikasi dengan sesama temannya atau guru. Ketertutupan ini akan menyebabkan siswa tersebut kurang memiliki manfaat dari kegiatan belajar dan pembelajaran melalui kegiatab yang bersifat kooperatif dan kolaboratif. Ketertutupan juga layak dikhawatirkan menjadi sebab siswa menghadapi kesulitan dalam kehidupan sosialnya kelak di kemudian hari. Dalam kasus seperti ini guru harus mampu memilih dan memberikan motivasi yang paling tepat sesuai dengan pribadi dan latar belakang siswa agar dengan sikap seperti itu meningkatkan keterbukaan hati dan rasa percaya diri serta mendorongnya agar aktif berkomunikasi dengan guru dan sesama siswa lainnya.
Kelima: Bagaimanapun kelas merupakan tempat dimana kehidupan berbangsa dan bernegara ditanamkan dalam jiwa siswa. Dalam konteks masyarakat Indonesia sebagai bangsa yang pluralis, guru harus mampu menciptakan iklim komunikasi yang mencerminkan kehidupan yang Bhineka Tunggal Ika. Lebih tegas lagi guru harus mampu menciptakan kelas sebagai miniatur NKRI melalui menciptakan iklim komunikasi yang kondusif. Dengan demikian sebagaimana deitekankan oleh UNESCO, bahwa pendidikan diantaranya ditekankan untuk “To live Together” atau hidup secara setara dan saling membantu.
Selanjutnya menurut (Ali Imran, 1995) ada beberapa kemampuan komunikasi yang harus dimiliki oleh guru dalam proses belajar mengajar agar mampu menciptakan suasana yang komunikatif, yaitu:
1.  Kemampuan guru mengembangkan sikap positif siswa dalam kegiatan pembelajaran. Dengan cara menekankan kelebihan-kelebihan siswa bukan kelemahannya, menghindari kecenderungan untuk membandingkan siswa dengan siswa lain dan pemberian insentif yang tepat atas keberhasilan yang diraih siswa.
2.  Kemampuan guru untuk bersikap luwes dan terbuka dalam kegiatan pembelajaran. Bisa dilakukan dengan menunjukkan sikap terbuka terhadap pendapat siswa dan orang lain, sikap responsif, simpatik, menunjukkan sikap ramah, penuh pengertian dan sabar. Dengan terjalinnya keterbukaan, masing-masing pihak merasa bebas bertindak, saling menjaga kejujuran dan saling berguna bagi pihak lain sehingga merasakan adanya wahana tempat bertemunya kebutuhan meraka untuk dipenuhi secara bersama-sama
3.  Kemampuan guru untuk tampil secara bergairah dan bersungguh-sungguh dalam kegiatan pembelajaran. Dengan cara penyampaian materi di kelas yang menampilkan kesan tentang penguasaan materi yang menyenangkan. Karena sesuatu yang energik, antusias, dan bersemangat memiliki relevansi dengan hasil belajar. Perilaku guru yang seperti itu dalam proses belajar mengajar akan menjadi dinamis, mempertinggi komunikasi antar guru dengan siswa, menarik perhatian siswa dan menolong penerimaan materi pelajaran.
4.   Kemampuan guru untuk mengelola interaksi siswa dalam kegitan pembelajaran. Berhubungan dengan komunikasi antar siswa, usaha guru dalam menangani kesulitan siswa dan siswa yang mengganggu serta mmpertahankan tingkah laku siswa yang baik. Agar semua siswa dapat berpartisipasi dan berinteraksi secara optimal, guru mengelola interaksi tidak hanya searah saja yaitu dari guru ke siswa atu dua arah dari guru ke siswa dan sebaliknya, melainkan diupayakan adanya interaksi multi arah yaitu dari guru ke siswa dan dari siswa ke siswa.

Written by

We are Creative Blogger Theme Wavers which provides user friendly, effective and easy to use themes. Each support has free and providing HD support screen casting.

0 komentar:

Posting Komentar

 

© 2013 IKATAN PELAJAR SANTAI. All rights resevered. Designed by Templateism | Blogger Templates

Back To Top